Darurat Zebra Cross: Nyawa Warga RSUD Pembalah Batung Amuntai Terancam di Jalanan Sendiri

Darurat Zebra Cross: Nyawa Warga RSUD Pembalah Batung Amuntai Terancam di Jalanan Sendiri

STORYBANUA.COM, AMUNTAI – Setiap kali hendak menyeberang jalan di depan RSUD Pembalah Batung, Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Desa Muara Tapus, rasa was-was selalu menyelimuti warga. Tidak adanya zebra cross dan rambu penyeberangan pejalan kaki di kawasan strategis ini telah memicu sejumlah kecelakaan, mengancam keselamatan pasien, pengunjung rumah sakit, dan warga setempat.

“Kejadian (kecelakaan) tersebut tidak hanya satu dua kali saja sudah terjadi,” tutur Muknan, pemilik warung di seberang rumah sakit, dengan wajah prihatin. Ia mengisahkan, salah satu korban adalah seorang penyeberang dari rumah sakit yang hendak berbelanja ke warungnya. “Sudah pernah terjadi kecelakaan sebelumnya, penyeberang dari rumah sakit ingin belanja ke warung seberang jalan,” tambahnya.

Lokasi ini memang memiliki tantangan tersendiri. Arus lalu lintas didominasi oleh mobil dan truk besar yang melintas dengan kecepatan cukup tinggi. Bagi para pasien yang masih lemah, lansia, atau keluarga yang sedang buru-buru, menyeberang jalan yang lebar menjadi sebuah tantangan berisiko tinggi.

“Kami susah sekali kalau mau menyeberang. Mobil dan truk lewat terus, sering tidak mau beri jalan. Ini sangat menyusahkan orang yang mau menyeberang dari rumah sakit ke warung, maupun sebaliknya,” keluh seorang warga yang kerap mengantar keluarganya berobat.

Meski laporan dan permohonan untuk pembuatan zebra cross diklaim sudah pernah diajukan warga kepada pemerintah setempat, hingga hari ini hal itu belum juga terealisasi. Penantian yang berlarut-larut ini menuai kekecewaan.

“Kami sudah pernah mengajukan untuk membuat zebra cross untuk warga yang ingin berbelanja ke seberang, tapi sampai sekarang masih belum terealisasi,” ucap Muknan, mewakili suara warga lainnya.

Warga setempat kini mendesak pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), untuk bertindak cepat. Mereka berharap ada langkah konkret segera sebelum korban jiwa berikutnya berjatuhan.

“Kami berharap pemerintah setempat agar gerak cepat untuk permasalahan tersebut. Ini soal nyawa. Jangan menunggu ada korban jiwa dulu baru bertindak,” desak Ahmad Baihaqi tokoh pemuda

Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk mendapatkan konfirmasi dan tanggapan resmi dari Dinas Perhubungan HSU belum membuahkan hasil. Masyarakat berharap, aspirasi mereka didengar dan fasilitas penyeberangan yang aman segera diwujudkan di lokasi yang vital tersebut.

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )