
Dinkes Banjar Beberkan Hasil Sementara Uji Lab Keracunan MBG: Nasi Kuning dan Sayur Positif Nitrat
STORYBANUA.COM, MARTAPURA – Dugaan keracunan massal puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai menemui titik terang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara laboratorium yang menunjukkan adanya kandungan nitrat pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi para korban.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr. H. Noripansyah, menegaskan bahwa temuan ini masih bersifat sementara, namun menjadi indikasi awal adanya unsur berbahaya dalam makanan tersebut.
“Dari hasil uji laboratorium sementara, nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif nitrat. Artinya, kandungan ini bisa menjadi penyebab munculnya gejala keracunan pada para siswa,” ujarnya saat dikonfirmasi di RSUD Ratu Zalecha (RAZA) Martapura, Jumat (10/10/2025).
Noripansyah menjelaskan, sampel ayam suwir yang juga diambil dari paket makanan yang sama belum menunjukkan hasil positif. Pihaknya masih akan melanjutkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini.
“Untuk ayam, hasilnya belum terbaca. Jadi sementara yang menunjukkan hasil positif hanya nasi kuning dan sayur. Tapi pemeriksaan akan kami lanjutkan, termasuk sampel bahan makanan lain,” urainya.
Menurutnya, keberadaan nitrat dapat berasal dari bahan makanan yang sudah tercemar atau dari proses pengolahan yang tidak sesuai standar. “Zat ini bisa muncul dari bahan yang tercemar atau dari proses pengolahan makanan. Nanti ahli keamanan pangan akan mendalami lebih detail,” kata Noripansyah.
Sebagai langkah cepat, tim gabungan dari Dinkes Kabupaten Banjar, Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan, dan tim krisis gizi akan segera turun langsung ke dapur penyedia makanan (SPPG) untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
“Kami bersama tim dari provinsi akan langsung ke dapur SPPG malam ini untuk memeriksa ulang bahan makanan dan proses pengolahannya. Karena besok program MBG ini akan kembali berjalan, jadi harus dipastikan keamanannya,” tegas Noripansyah.
Dia menekankan bahwa temuan positif nitrat ini belum menjadi kesimpulan akhir. Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan sebelum menentukan penyebab pasti keracunan massal tersebut.
“Hasil ini masih kami dalami. Jadi belum bisa disimpulkan apakah karena kelalaian, kontaminasi bahan, atau faktor lain. Yang jelas, sementara ini nasi kuning dan sayur menunjukkan hasil positif,” katanya.
Temuan ini menjadi perkembangan krusial setelah puluhan siswa dari lima sekolah di Kabupaten Banjar harus dilarikan ke rumah sakit akibat diduga keracunan setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi kuning, ayam suwir, buah, sayuran, dan sambal goreng tempe.