Keluhan Motor “Brebet” Ramai di Kalsel, Diduga Ada Kaitannya dengan Bahan Bakar Pertalite

Keluhan Motor “Brebet” Ramai di Kalsel, Diduga Ada Kaitannya dengan Bahan Bakar Pertalite

STORYBANUA.COM, BANJARBARU – Fenomena mesin motor yang brebet atau tenaganya tersendat-sendat ramai dilaporkan pengendara di Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pemilik kendaraan mengaitkan gangguan ini dengan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang mereka isi secara rutin.

Dari pantauan di sejumlah bengkel resmi di wilayah Banjarbaru dan Banjarmasin, antrean konsumen yang mengeluhkan masalah serupa terlihat memenuhi area service. Keluhan yang disampaikan hampir seragam: mesin tidak lancar, tersendat saat tarikan awal, dan tenaga berkurang.

“Sejak akhir pekan lalu, banyak sekali motor yang masuk dengan keluhan brebet. Polanya mirip, setelah kami turunkan tangki dan bersihkan, lalu kami ganti dengan BBM jenis Pertalite baru atau Pertamax, mesinnya kembali normal,” ujar Arief, seorang mekanik di bengkel resmi Yamaha di kawasan Banjarmasin, Selasa (31/10/2023).

Ia menambahkan, dalam dua hari terakhir, hampir sepuluh motor setiap harinya ditangani dengan masalah yang sama. “Ini bukan kasus individu, tapi sudah seperti gejala bersama. Beberapa rekan mekanik di bengkel lain juga melaporkan hal serupa,” jelas Arief.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Ahmad, pengendara motor di Banjarbaru. “Motor saya tiba-tiba brebet habis isi Pertalite di satu SPBU. Setelah dikuras dan ganti busi di bengkel, langsung normal lagi. Tapi kan ini merepotkan dan ada biaya tambahan,” keluhnya.

Menanggapi maraknya laporan ini, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyatakan telah melakukan pengecekan kualitas BBM di sejumlah SPBU. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dalam pernyataan resminya memastikan bahwa BBM yang didistribusikan telah memenuhi standar spesifikasi yang berlaku.

“Kami lakukan pengujian kualitas, mulai dari tangki timbun hingga di SPBU. Hasilnya, seluruh parameter BBM yang beredar dinyatakan sesuai dengan spesifikasi dan tidak mengandung air ataupun kontaminan lain yang melebihi batas,” tegas Irto.

Ia menduga, keluhan brebet bisa disebabkan oleh faktor lain seperti kondisi mesin kendaraan yang memang perlu perawatan, atau faktor kesalahan dalam proses pengisian BBM. Namun, pihaknya tetap membuka ruang pengaduan dan akan terus memantau kualitas BBM di seluruh jaringan SPBU.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan siap berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan tidak ada penyimpangan kualitas BBM yang beredar dan melindungi konsumen.

Bagi pengguna yang mengalami kendala serupa, disarankan untuk menyimpan bukti pembelian dan melaporkan ke layanan pengaduan Pertamina 135 untuk ditindaklanjuti.

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus ( )