Mahasiswa dan Masyarakat Gelar Aksi Peringati Jumat Kelabu 23 Mei 1997 di Banjarmasin.

Mahasiswa dan Masyarakat Gelar Aksi Peringati Jumat Kelabu 23 Mei 1997 di Banjarmasin.

STORYBANUA.COM, BANJARMASIN – Suasana haru dan penuh refleksi menyelimuti Kota Banjarmasin pada Jumat (23/5), saat ratusan massa menggelar aksi memperingati tragedi kelam yang terjadi 27 tahun silam, dikenal sebagai Jumat Kelabu 23 Mei 1997. Aksi ini berlangsung di sekitaran Hotel A Banjarmasin, lokasi yang dianggap sebagai titik penting dalam peristiwa berdarah tersebut.

Massa aksi terdiri dari berbagai unsur, entah dari masyarakat umum maupun mahasiswa di Kalimantan Selatan, yang bersama-sama turun ke jalan untuk mengenang tragedi yang menewaskan ratusan orang dan mengguncang tatanan sosial-politik kota pada masa itu.

“Mahasiswa gelar aksi memperingati Jumat Kelabu di Kota Banjarmasin sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban dan juga pengingat bahwa sejarah kelam ini tidak boleh dilupakan,” ujar salahsatu mahasiswa yang menyampaikan orasi.

Tragedi Jumat Kelabu pada tanggal 23 Mei 1997 sangat memberikan dampak yang luar biasa. Bentrokan besar yang berujung pada kerusuhan masif ini tidak hanya menyebabkan korban jiwa dan kerugian material, tetapi juga meninggalkan luka sosial mendalam yang masih dirasakan hingga kini. Banyak warga yang kehilangan keluarga, harta benda, bahkan tempat tinggal dalam hitungan jam.

Dalam aksi tersebut, peserta membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan pesan damai, solidaritas, serta seruan untuk terus menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Mereka menyampaikan karya, aksi simbolik dan orasi yang mengulas kembali kejadian tragis tersebut.

“Aksi ini bukan untuk membuka luka lama tetapi memperingati dan merawat ingatan”, tambah seorang mahasiswa yang orasi. “Kami ingin generasi muda tahu bahwa sejarah tidak boleh disembunyikan atau dilupakan.”

Hotel A Banjarmasin, yang menjadi lokasi aksi, merupakan simbol dari pecahnya kerusuhan pada hari itu. Tempat ini dipilih bukan tanpa alasan, tetapi menjadi pengingat bahwa tragedi bisa terjadi kapan saja jika intoleransi dan ketidakadilan dibiarkan berkembang.

Peringatan Jumat Kelabu tahun ini menjadi momentum penting untuk terus memperjuangkan keadilan, menolak kekerasan, dan merawat perdamaian di tengah masyarakat yang plural.

CATEGORIES
TAGS
Share This

COMMENTS

Wordpress (0)
Disqus (0 )