
Puluhan Siswa di Kabupaten Banjar Diduga Keracunan Menu Makanan Bergizi Gratis, Dapur Dihentikan Sementara
STORYBANUA.COM, MARTAPURA – Sebanyak puluhan siswa pada lima sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, harus dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (9/10) setelah diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Komandan Kodim 1006/Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, mengonfirmasi bahwa jumlah korban yang dibawa ke RS Ratu Zalecha (RS Raza) Martapura terus bertambah. “Hingga pukul 19.30 WITA jumlahnya mencapai 63 orang, namun diperkirakan akan bertambah karena masih dalam waktu krusial 12 jam,” ujar Bambang di Martapura.
Dari jumlah awal tersebut, 22 orang telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, 5 orang dirujuk, dan sisanya masih menjalani perawatan intensif. Para korban dilaporkan mengalami gejala seperti sakit perut, muntah-muntah, dan lemas.
Bambang menjelaskan, siswa yang menjadi korban berasal dari MI, MTs, dan SMA IT Assalam di Kelurahan Pesayangan Martapura, serta dua sekolah lainnya di Desa Tungkaran. Untuk menangani kasus ini, Kodim bersama Pemerintah Kabupaten Banjar telah menetapkan RS Raza sebagai pusat pelayanan utama, didukung oleh rumah sakit dan dua puskesmas setempat sebagai rujukan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkab Banjar agar membebaskan seluruh biaya perawatan para siswa, disamping memastikan penanganan medis yang maksimal,” tegas Bambang.
Menanggapi kejadian ini, operasional dapur MBG yang menyediakan makanan bagi siswa langsung dihentikan sementara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sampel menu makanan yang disajikan, berupa nasi kuning, ayam suwir, buah, sayuran, dan sambal goreng tempe, telah dibawa untuk diuji di laboratorium.
Sementara itu, Kapolres Banjar AKBP Fadli, yang berada di RS Raza sekitar pukul 20.30 WITA, melaporkan bahwa jumlah korban terus meningkat. “Hingga saat ini jumlah siswa yang dirawat mencapai 75 orang, dengan 27 orang telah dipulangkan karena kondisinya membaik,” kata Fadli.
Untuk mengantisipasi penambahan korban, dibuka posko khusus di depan IGD RS Raza. Kapolres juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil sampel makanan dan bekas muntahan korban untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium pusat.
“Sampel telah kami ambil dan akan diperiksa secara mendetail. Untuk hasilnya, kami belum dapat memastikan karena masih menunggu proses uji laboratorium,” pungkas Fadli.
Penyelidikan pun terus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti kejadian ini dan memastikan keamanan program MBG ke depannya.