
Puluhan Siswa SMPN 33 Banjarmasin Sakit Mendadak, Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal
STORYBANUA.COM, BANJARMASIN – Puluhan siswa SMPN 33 Banjarmasin mendadak mengalami gejala sakit perut, mual, dan muntah-muntah, Selasa (21/10/2025). Kejadian yang diduga sebagai keracunan massal ini langsung ditangani secara serius oleh jajaran Polresta Banjarmasin untuk mengusut penyebabnya.
Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti untuk diselidiki lebih lanjut guna memastikan sumber masalahnya.
“Kita sudah ambil sampel dari muntahnya anak, sampel makanan, dan juga beberapa sampel lain untuk diperiksa,” kata Cuncun.
Sampel Dikirim ke Laboratorium Forensik
Cuncun menjelaskan bahwa semua sampel yang telah dikumpulkan akan menjalani pemeriksaan ilmiah untuk mengidentifikasi kandungan yang diduga menjadi pemicu gejala pada puluhan siswa tersebut.
“Untuk sampel tersebut nantinya akan kita kirim ke Labfor (Laboratorium Forensik) untuk periksa kandungan di dalamnya,” ujarnya.
Kapolresta juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi sembarangan menunggu hasil pemeriksaan resmi dari laboratorium. “Terkait isu yang beredar, yang jelas kita tunggu saja hasil dari Labfor, dan kita tidak usah berandai-andai dulu,” pinta Cuncun.
Korban Dilarikan ke Puskesmas
Kejadian ini berawal ketika puluhan murid tiba-tiba menunjukkan gejala-gejala tidak sehat seperti mual, pusing, dan sakit perut. Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru untuk mendapatkan pertolongan medis.
Kesaksian salah satu siswa, Muhammad Afriansyah dari kelas 7B, menyebutkan bahwa sakit yang dirasakannya datang secara tiba-tiba. Awalnya ia menduga keracunan dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan sekolah, namun ternyata dirinya bahkan belum sempat menyantap makanan tersebut.
“Belum sempat makan MBG, tapi tiba-tiba perut saya sakit dan mual. Pagi tadi cuma sarapan udang di rumah,” kata Afriansyah saat ditemui di Puskesmas Basirih Baru.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti puluhan siswa mengalami sakit secara serentak masih dalam penyelidikan mendalam oleh kepolisian.

