
Wali Kota Banjarbaru Bantah Data Menkeu, Sebut Dana Rp5,1 Triliun Mengendap di Bank Itu Keliru
STORYBANUA.COM, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, membantah keras data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menempatkan kotanya di peringkat ketiga daerah dengan simpanan dana mengendap terbesar, yakni sebesar Rp5,1 triliun. Erna menegaskan bahwa data tersebut keliru setelah pihaknya melakukan penelusuran.
“Yang jelas untuk saat ini Pemerintah Kota Banjarbaru setelah kita track, apakah benar dana tersebut ada mengendap dan tersimpan di Bank Daerah yaitu Bank Kalsel, kita rasa itu mungkin data yang keliru ya,” kata Erna Lisa Halaby kepada Bpost, Rabu (22/10/2025).
Bantahan ini menanggapi paparan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (20/10/2025) lalu, yang menyebut Pemkot Banjarbaru memiliki dana menganggur di bank senilai Rp5,1 triliun—angka yang jauh melebihi besaran APBD Banjarbaru.
Langkah Klarifikasi Resmi ke Kemenkeu
Wali Kota yang baru menjabat sekitar empat bulan ini menyatakan telah mengambil langkah resmi untuk meluruskan data tersebut. Pihaknya telah mengirimkan surat klarifikasi kepada Kemenkeu.
“Hari ini tanggal 20 Oktober, kita sudah membuat surat klarifikasi terkait adanya isu dana tersebut yang ada di Banjarbaru. Mudah-mudahan ini bisa ditinjau kembali apakah data itu benar,” ujar Erna sambil menunjukkan salinan suratnya.
Melalui surat itu, Pemkot Banjarbaru berharap Kemenkeu dapat meninjau ulang dan memperbaiki data yang dianggap tidak akurat tersebut.
Verifikasi Internal dan Dukungan dari Mendagri
Plt Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banjarbaru, Sri Lailana, juga mengonfirmasi bahwa pihaknya langsung melakukan verifikasi internal setelah data Kemenkeu ramai diberitakan.
“Kami mengulik kebenaran yang disampaikan oleh menteri. Kalau dari data-data yang telah dikumpulkan dan koordinasi dengan bidang pembendaharaan, sebenarnya untuk Pemko Banjarbaru, kita belum menemukan kas kita melebihi daripada APBD kita,” jelas Sri pada Selasa (21/10/2025).
Sri menguatkan bantahan ini dengan menyebut bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga sempat menyangsikan data tersebut dalam rapat yang sama.
“Mendagri juga telah melakukan klarifikasi, yang menyebutkan Banjarbaru tidak mungkin punya kas segitu, karena APBD kita jauh di bawah 5 triliun,” ujarnya.
Berdasarkan verifikasi yang dilakukan, Sri Lailana menyimpulkan, “Kalau sementara dari data kita, kita menyatakan sementara tidak benar.”
Data kontroversial dari Kemenkeu sebelumnya mencatat Banjarbaru sebagai daerah dengan simpanan dana terbesar ketiga secara nasional, setelah Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Timur, sebuah klaim yang kini dipertanyakan kebenarannya oleh pemerintah setempat.

